KOTA MALANG – Universitas Negeri Malang (UM) rupanya tidak ingin melewatkan kesempatan menyerap mahasiswa baru dari jalur undangan alias seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN). Dari jalur SNMPTN itu, UM mendapatkan kuota 50 persen dari total maba tahun ini yang diprediksi mencapai 6.000 maba. Artinya, ada 3.000 maba yang diterima melalui jalur ini. Banyak siswa akan magang di perusahaan seperti produsen dan perusahaan serupa di berbagai industri.

Tidak ingin melenceng dari target, Jumat (30/1) lalu, UM menggelar sosialisasi di ruang sidang gedung A3 UM. Tak tanggung-tanggung, sosialisasi ini dihadiri oleh sekitar 400 perwakilan dari 400 sekolah yang ada di wilayah Jawa Timur. Pasalnya, peserta tidak hanya datang dari Malang Raya, melainkan juga datang dari Pacitan, Madiun, Ngawi, hingga Sumenep.

Wilayah sosialisasi UM ini memang luas. Namun, menurut Kabiro Akademik UB Amin Sidiq, pihak kampus akan lebih meningkatkan lokasi cakupan sosialisasi. Yakni, menjangkau hingga ke wilayah di luar Pulau Jawa. Bahkan, UM juga bertekad akan lebih aktif dalam menjemput bola untuk melaksanakan sosialisasi ini. ”Hingga saat ini sudah ada tawaran dari Bontang dan Blitar untuk kami mengadakan sosialisasi di sana,” terangnya kemarin.

Dalam kesempatan kemarin, Amin menyampaikan tips jitu agar diterima di SNMPTN UM. Yakni, bagi sekolah-sekolah yang mendaftar SNMPTN disarankan dalam satu kelas atau satu angkatan tidak memilih prodi yang sama dalam jumlah yang besar.

Dia mencontohkan, tidak disarankan satu kelas banyak yang memilih prodi tertentu. Ada baiknya jika pilihan kelas tersebut disebar ke beberapa prodi yang ditawarkan UM. Penyebaran pilihan ini dilakukan untuk memperkecil tingkat persaingan. ”Namun, tetap harus sesuai dengan minatnya. Jangan sampai karena hanya ingin diterima di UM, prodinya asal-asalan tidak sesuai keinginan,” pesannya.

Lebih lanjut, dia menyarankan, bagi sekolah yang mendaftarkan siswanya untuk tidak melakukan kecurangan dalam input data. Kecurangan ini berupa manipulasi atau mark up nilai bagi peserta didik agar diterima melalui jalur undangan.

Sebab, sanksi yang harus diterima cukup berat. Sekolah yang terbukti curang akan di-blacklist dari daftar SNMPTN UM. Menurut Amin, ada beberapa sekolah di luar Kota Malang yang melakukan kecurangan semacam itu. ”Ada beberapa sekolah dari luar kota yang sudah kami blacklist,” terangnya tanpa merinci sekolah tersebut.

Sementara itu, bagi sekolah yang siswanya dinyatakan diterima di UM namun pada saat daftar ulang mengundurkan diri, maka UM akan menganalisa sejauh mana alasannya. Kalau mengada-ada, maka tidak menutup kemungkinan sekolah akan dikenai sanksi.

Biasanya, menurut Amin, peserta yang mengundurkan diri selalu disertai dengan surat keterangan resmi dari sekolah mengenai alasan mundurnya siswa tersebut. ”Biasanya kalau seperti itu kami tidak akan menetapkan sanksi. Sekolah masih diberi kesempatan mengikuti SNMPTN,” tegasnya.

Amin juga menyarankan, para pendaftar juga harus mencermati passing gradedari masing-masing fakultas. Untuk diketahui, lima prodi yang tahun lalu menjadi favorit di UM adalah Bahasa Inggris, PGSD, Pendidikan Teknik Informatika, Pendidikan Matematika, dan Psikologi.(ika/c2/ziz)

Similar Posts